Tuesday, August 2, 2016

NASI TIM AYAM WORTEL KEJU

Memasak menu Makanan Pendamping Asi (MPASI) untuk bayi 10 bulan ke atas, lebih penuh tantangan dan kreatifitas, pasalnya anak sudah boleh banyak memakan banyak makanan. selain itu, fase ini menjadi modal untuk anak siap makan seperti orang dewasa.

Saya juga cukup gembira begitu begitu Sora memasuki 10 bulan, karena berbagai menu yang saya sudah siapkan sejak lama akan mulai di coba. Tapi sayang resep-resep itu harus di simpan lagi, Sora tekena demam dan dilanjutkan dengan diare karena kelelahan mudik lebaran.

Setelah 10 bulan 10 hari, Sora akhirnya sembuh, ini juga merupakan hari pertama saya bekerja freelance yang kebetulan Sora ikut bekerja jadi wajib bawa bekel. Menu pertama yang saya pilih nasi tim ayam wolter keju, gembiranya saya ternyata menu ini dilahap habis oleh Sora. Jujur saya waktu menyicipin juga suka boleh juga jadi pilihan resep sehat orang dewasa cuma nasinya jangan terlalu lembek hehehe.

 Ini nih resep nasi tim wolter keju mpasinya Sora

Sora sangat menyukai hingga tiada tersisa
4 sendok makan beras
300 ml air
3 sdm ayam cincang
1 buah wortel sedang diserut memanjang
1 batang daun bawang (saya hanya ambil bagian atas saja)
1 buah bawang merah cincang
1 sendok makan keju cincang

cara membuat beras dicuci bersih, kemudian rebus bersama ayam cincang setelah air menyusut 2/3. Setelah itu masukan keju cincang, wortel dan bawang rebus lagi hingga air terserap semua atau habis. kemudian masukan daun bawang aduk rata. siapkan panci kukus nasi taruh aronan tim kedalam kukus nasi kurang lebih 20 menit.

Saya hanya mengunakan panci kukus biasa bukan alat masak tim karena memang tidak punya dan tidak berpikir untuk membeli.Selama mencoba...

Thursday, March 17, 2016

Gerhana Matahari

Gerhana matahari beberapa waktu lalu menjadi sesuatu yang sangat istimewah buat ku,, selain karena pertama kali melihatnya juga untuk pertama kalinya bawa si kecil ke mesjid. Awal berangkat rada cemas takut ibu2 komplen merasa terganggung suara anak kecil apalagi kalau menangis, karena beberapa kali kalau sholat id ada anak kecil nagis pasti ada aja ibu yang bilang udah bawa pulang aja anaknya. Sebelum berangkat sora ku beritahu bahwa kita akan sholat gerhana di mesjid. Sora jangan nangis nanti kalau ibu sholat. Setelah itu perlengkapan mulai mainan bantal hingga boncer. Sampe mesjid ternyata teras kosong, bersyukur karena tidak perlu naik tangga dengan mengendong sora yang beratnya 8kg dan pernak-perniknya. Gelar sajadah dan pangku sora.. Termyata dia cukup tenang meski kepala melihat kekanan ke kiri. Saking diamnya sampe g ada yang sadar aku bawa sora, hingga ketika mau sholat dan aku mengeletakan sora di sajadah, komentar itu di mulai. "Kenapa di bawa nanti nangis"tegur ibu diujung shaf Aku hanya menjawab santai biasanya sih g nangis kalau ditaruhh begitu pas sholat di rumah "Ini kan masjid rame orang,"ibu lain menimpali "Kalau sholat di musolah mall ditaruh begini juga g nangis," jawabku tetap tersenyum. Sholat pun di mulai, sora asyik bermain dengan bola baseball dari kain. Ketika sholat usai kembali ibu-ibu berkementar. "Anaknya tenang ya," komen ibu lain "Kok bisa gak nangis, kalau cucu saya mah," komen yang lainnya lagi.. Aku hanya senyum-senyum mendengarnya. Jujur tujuan awal ku membawa Sora sejak dini ke mesjid cuma satu untuk mengenalkan dia tempat ternyaman dan tertenang di dunia (versiku). Usai sholat, tidak jauh berbeda dengan berangkat banyaknya bawaan yg harus dirapikan hingga ada yang nyeletuk.. "Pindahan fit,".