Terlalu banyak memori yang harus ku kubur
Bersama hilangnya dirimu
Telah ku coba satu demi satu
Memori indah ku masukan dalam peti-peti keras
Tapi belum ada separuhnya mengilang dari hati
Ku putuskan berlari untuk menghindari memori mu
Yang menyatu erat dalam hati
Yang sulit terlepaskan bagai nadi bagi diri ku
Dan akhirnya ku putuskan tuk mengacuhkan semuanya
Tanpa perduli apa yang akan terjadi
Membiarkan semuanya
Menjadi hampa dan kosong
Namun ini tetap berakhir
Setiap langkah
Setiap napas
Dirimu menghatui
Seakan hadir dalam setiap hidup ku
Hingga menyikasa batin yang terluka
Kini ku hanya memohon
Memonhon untuk mu pergi
Agar ku damai membawa luka ini
Luka yang menyiksa setiap raga dan jiwa ku
Ku moho biarkan aku bermain dengan kenangan
Kenangan yang tersiksa dari setiap senyum dirimu
Dari setiap sandaran yang kau berikan
Kini biarkan aku terpuruk dan bangkit dengan kaki
Menghilanglah selamanya
Karena ku takingin lagi membuat memori dengan mu.
Sunday, November 21, 2010
Saturday, November 20, 2010
mentari kecil ku
Banyak cerita ku tuangkan dalam buku kecil
Tentang arti mu yang selalu hadir
menemani setiap malam
walau hanya banyangan atau mimpi
Entah mengapa dirimu tak mau pergi
Mengisi setiap sudut memori
Walau telah lama kita berpisah
Tak ada kabar berita
Bertanya pada rumput yang menari
Inikah yang nama cinta
Atau rasa rindu
Tak pernah ku merasa sedih dengan sikap dan amarah mu
Selalu tersenyum dan tertawa
Melihat tingkah dan mata indah mu
Setiap kata yang terlontar
Bagai air dipadang pasir
Memberi kesegaran dan kehidupan
Bahkan kepergian mu,
Bukan berarti perpisahan bagiku
Hanya sebuah perjalan untuk mendewasakan ku
Oh Mentari kecil ku
sinar mu selalu menghangatkan ku
Tentang arti mu yang selalu hadir
menemani setiap malam
walau hanya banyangan atau mimpi
Entah mengapa dirimu tak mau pergi
Mengisi setiap sudut memori
Walau telah lama kita berpisah
Tak ada kabar berita
Bertanya pada rumput yang menari
Inikah yang nama cinta
Atau rasa rindu
Tak pernah ku merasa sedih dengan sikap dan amarah mu
Selalu tersenyum dan tertawa
Melihat tingkah dan mata indah mu
Setiap kata yang terlontar
Bagai air dipadang pasir
Memberi kesegaran dan kehidupan
Bahkan kepergian mu,
Bukan berarti perpisahan bagiku
Hanya sebuah perjalan untuk mendewasakan ku
Oh Mentari kecil ku
sinar mu selalu menghangatkan ku
keluar atau termarginalkan
Terpuruk disudut gedung-gedung menjulang tinggi
Teringat anak istri yang belum diberi makan sejak 3 hari
Demi mempertahankan sebuah idialisme dikota besar
Mereka tak mengeluh dengan pilihan ku
Berupaya mengikuti arti perjuangan
Walau akhirnya menjadi yang termaginalkan
Berjalan lagi ku berusaha
Memasuki gedung-gedung untuk menawarkan izajah dan kejujuran
Dengan harapan ada kehidupan
Tapi hampa kembali mengantar
Pesan singkat menawarkan kembali kesenangan
Yang menindas banyak umat
Bimbang dan ragu menghantui
Menerima atau mengabaikan
Langkah gontai mengajak ku kerumah
Melihat 2 bocah menahan lapar atas pilihan ku
Istri tersenyum tanpa menuntut
Namun hati kecil mengiris mellihat mereka
Kembali pesan singkat menghantui
Jutaan rupiah kan menghampiri jika kuterima
Namun nurani terus meronta mengatakan tidak
Diujung malam sang kecil menangis merenggek untuk sebotol susus
Yang tak sanggup terbeli
Mengiris batin hingga mengoncang keteguhan
HP usang ditangan antara iya dan tidak
Tak tahu maa yang ku pilih idialis atau mati kelaparan
Teringat anak istri yang belum diberi makan sejak 3 hari
Demi mempertahankan sebuah idialisme dikota besar
Mereka tak mengeluh dengan pilihan ku
Berupaya mengikuti arti perjuangan
Walau akhirnya menjadi yang termaginalkan
Berjalan lagi ku berusaha
Memasuki gedung-gedung untuk menawarkan izajah dan kejujuran
Dengan harapan ada kehidupan
Tapi hampa kembali mengantar
Pesan singkat menawarkan kembali kesenangan
Yang menindas banyak umat
Bimbang dan ragu menghantui
Menerima atau mengabaikan
Langkah gontai mengajak ku kerumah
Melihat 2 bocah menahan lapar atas pilihan ku
Istri tersenyum tanpa menuntut
Namun hati kecil mengiris mellihat mereka
Kembali pesan singkat menghantui
Jutaan rupiah kan menghampiri jika kuterima
Namun nurani terus meronta mengatakan tidak
Diujung malam sang kecil menangis merenggek untuk sebotol susus
Yang tak sanggup terbeli
Mengiris batin hingga mengoncang keteguhan
HP usang ditangan antara iya dan tidak
Tak tahu maa yang ku pilih idialis atau mati kelaparan
kecewa
Ketika kau tak lagi mampu menahan
Kegelisahan yang menyesakkan
Berupaya merebut arti kebebasan
Yang hilang bersama asap kematian
Ketika jiwa kecil merontak
Karena kecewa akibat janji yang tak tertepati
Namun raga tak mampu melawan
Terpasung oleh kewajiban dan peraturan
Saat pasung semakin mengikat
Nadi panas membakar jiwa
Kegelapan tak halangan melihat
Karena nurani sudah berkata
Kini raga tak mampu lagi menahan nanar
Yang menyakitkan mata dan telingga
Berlari untuk menghindar
Namun nurani mengajak kembali
Biarkan aku terus disini
Walau pasung mengikat dan meyiksa
Karena ku masih mampu berpikir bebas
Ku tak menyerah walau nyawa kan hilang
Kegelisahan yang menyesakkan
Berupaya merebut arti kebebasan
Yang hilang bersama asap kematian
Ketika jiwa kecil merontak
Karena kecewa akibat janji yang tak tertepati
Namun raga tak mampu melawan
Terpasung oleh kewajiban dan peraturan
Saat pasung semakin mengikat
Nadi panas membakar jiwa
Kegelapan tak halangan melihat
Karena nurani sudah berkata
Kini raga tak mampu lagi menahan nanar
Yang menyakitkan mata dan telingga
Berlari untuk menghindar
Namun nurani mengajak kembali
Biarkan aku terus disini
Walau pasung mengikat dan meyiksa
Karena ku masih mampu berpikir bebas
Ku tak menyerah walau nyawa kan hilang
Friday, November 19, 2010
Thursday, June 10, 2010
Bumi
Kepada bumi ku ceritakan semuanya
Tentang rasa asa gelisa dan duka
Bumi dengan rasa empati dan
Tanpa lelah mendengar semua keluh kesah
Yang selalu terlontar setiap batin gundah
Bumi tetap diam tanpa keluh
Ketika ku hentakan kemarahan
yang menyiksa setiap raga mu
Bahkan tumpahan air mata pun
Kau terima dengan iklas
kau memberikan keteduhan dengan melindungi
Dibawah rindangnya pohon
kicau burung kau dendangkan agar ku tersenyum
Kau tak memilih
Siapa yang boleh menyentuh dan bercerita
Kau tak melarang siapa yang mendekat
Bumi
Terus kau hanya menerimanya
Dengan senyum
Kau tetap temani ku
Dalam rimbunan kehangatan
Tentang rasa asa gelisa dan duka
Bumi dengan rasa empati dan
Tanpa lelah mendengar semua keluh kesah
Yang selalu terlontar setiap batin gundah
Bumi tetap diam tanpa keluh
Ketika ku hentakan kemarahan
yang menyiksa setiap raga mu
Bahkan tumpahan air mata pun
Kau terima dengan iklas
kau memberikan keteduhan dengan melindungi
Dibawah rindangnya pohon
kicau burung kau dendangkan agar ku tersenyum
Kau tak memilih
Siapa yang boleh menyentuh dan bercerita
Kau tak melarang siapa yang mendekat
Bumi
Terus kau hanya menerimanya
Dengan senyum
Kau tetap temani ku
Dalam rimbunan kehangatan
hentikan lah
Ketika tidak kata yang mampu terucap
Hanya mampu tertahan di hati
Bergemuruh mendengar segala cerca dan makian
Diam dan belari
Demi menghindari semua
Mencari tempat berlindung
Tuk memberikan kehangatan bagi jiwa-jiwa rapuh
Terus ku belari belari
Menghidari semua yang takmampu lagi ku terima
Hingga ku terjatuh dan tertatih untuk bangkit
Walau darah membasuh seluh raga tetap ku kan berlari
Menghindari semuanya bahkan ku kan tergelam di dasar bumi
Hingga tak lagi mendengarnya.
Kadang ingin ku berteriak untuk meminta mmereka menghentikan
Namun kerongkongan ini begitu kering dan keluh
Hingga tiada kata terlontar
Sudah cukup bagi ku
Ku tak sanggup lagi
Aku ku akhir sudah
Dan memilih berada dibawah dengan kegelapan karena mereka tak ada disini.
Tapi ku salah
Mereka tetap mengejarku hingga kini
Tetap caci dan maki mereka lontarkan
Hanya mampu tertahan di hati
Bergemuruh mendengar segala cerca dan makian
Diam dan belari
Demi menghindari semua
Mencari tempat berlindung
Tuk memberikan kehangatan bagi jiwa-jiwa rapuh
Terus ku belari belari
Menghidari semua yang takmampu lagi ku terima
Hingga ku terjatuh dan tertatih untuk bangkit
Walau darah membasuh seluh raga tetap ku kan berlari
Menghindari semuanya bahkan ku kan tergelam di dasar bumi
Hingga tak lagi mendengarnya.
Kadang ingin ku berteriak untuk meminta mmereka menghentikan
Namun kerongkongan ini begitu kering dan keluh
Hingga tiada kata terlontar
Sudah cukup bagi ku
Ku tak sanggup lagi
Aku ku akhir sudah
Dan memilih berada dibawah dengan kegelapan karena mereka tak ada disini.
Tapi ku salah
Mereka tetap mengejarku hingga kini
Tetap caci dan maki mereka lontarkan
Wednesday, June 2, 2010
benarkah ini cinta
Ingin ku buat puisi cinta yang ku dedikasikan untuk seseorang karena rasa rindu yang mendalam..tapi entah mengapa tak ada satu kata indah terlontar dari otak kreatifku..hingga memori indah pun tak mampu ku gambarkan...ku pacu terus otak ku untuk menciptakan kata-kata romantis..akhirnya ku mulai lelah dan ragu tentang rasa yang ada..bertanya kembali pada hati suci tentang makna semuanya...
Thursday, May 27, 2010
langit apa kabar
langit
Apa kabar
Kau Yang selalu mengambarkan keceriaan dibalik kehangatan
Apa kabar langit senja
Yang selalu merona membuat keindah di saat berpisah
Langit kadang kau hitam kelam
Suram oleh banyak beban yang harus ditumpahkan..
Datanglah dan tumpahkan dengan perasaan mu yang dingin
Hingga datang pelangi ke indahan mu
Langit kadang kau panas
Mengering hingga tiada tetesan embun
Hingga pohon layu dan sungai mengering dan ku takut mendekat terbakar panas mu
Langit lain waktu kulihat kau begitu dpucat dan dingin hingga membeku
Melemparkan butir2 kecil. membutuhkan kehangatan yang sulit kau dapatkan..tapi kau tetap bertahan langit dengan cahaya terang..
Pagi Langit, wajah mu ceria bersinar
Seakan berdendang bersama burung
Hingga menyenangkan duduk dibawah pohon menedengar kisah mu.
Langit malam kau datang dengan keindahan dan ceria.
Bertabur kerlip kau sapa dengan hangat dan nakal
Apa kabar mu langit
T'lah lama
Apa kabar
Kau Yang selalu mengambarkan keceriaan dibalik kehangatan
Apa kabar langit senja
Yang selalu merona membuat keindah di saat berpisah
Langit kadang kau hitam kelam
Suram oleh banyak beban yang harus ditumpahkan..
Datanglah dan tumpahkan dengan perasaan mu yang dingin
Hingga datang pelangi ke indahan mu
Langit kadang kau panas
Mengering hingga tiada tetesan embun
Hingga pohon layu dan sungai mengering dan ku takut mendekat terbakar panas mu
Langit lain waktu kulihat kau begitu dpucat dan dingin hingga membeku
Melemparkan butir2 kecil. membutuhkan kehangatan yang sulit kau dapatkan..tapi kau tetap bertahan langit dengan cahaya terang..
Pagi Langit, wajah mu ceria bersinar
Seakan berdendang bersama burung
Hingga menyenangkan duduk dibawah pohon menedengar kisah mu.
Langit malam kau datang dengan keindahan dan ceria.
Bertabur kerlip kau sapa dengan hangat dan nakal
Apa kabar mu langit
T'lah lama
Wednesday, May 12, 2010
penantian
kayu ini kan rapuh dimakan jaman
Gedung ini pun kan rubuh
kapan kau kan datang memberi kekuatan
sebagai tiang penyandar baru
ku pinta satu arti hidup
yang penuh warna indah
ku harapkan kilau baru hadir dalam kecerian
Kasih tahu yang kurasa
satu yang kuinginkan
T'lah lama ku pinta
sebuah kata yang penuh makna
keraguan yang selama ini kaau tebarkan
menambah luka2 didada
penantian yang kau pinta menumbuhkan sendi2 ke jenuhan
tak banyak yang ku pinta
tak sulit kata yang ingin ku dengar
Mampu kah ku mengisi belahan jiwa mu?
Cinta dalam derita
tawa penuh canda
suka cinta ditemani
kehidupan kan terjawab
cinta kita yang misterius
membuat tertawa dan duka
cinta kita aneh
tapi dinanti dalam hidup
Gedung ini pun kan rubuh
kapan kau kan datang memberi kekuatan
sebagai tiang penyandar baru
ku pinta satu arti hidup
yang penuh warna indah
ku harapkan kilau baru hadir dalam kecerian
Kasih tahu yang kurasa
satu yang kuinginkan
T'lah lama ku pinta
sebuah kata yang penuh makna
keraguan yang selama ini kaau tebarkan
menambah luka2 didada
penantian yang kau pinta menumbuhkan sendi2 ke jenuhan
tak banyak yang ku pinta
tak sulit kata yang ingin ku dengar
Mampu kah ku mengisi belahan jiwa mu?
Cinta dalam derita
tawa penuh canda
suka cinta ditemani
kehidupan kan terjawab
cinta kita yang misterius
membuat tertawa dan duka
cinta kita aneh
tapi dinanti dalam hidup
Sunday, February 14, 2010
Renungan
hidup adalah perjuangan, yang harus selalu di perjuangakan
Hidup adalah pilihan walaupun kita tidak pernah boleh memilih untuk dilahirkan atau tidak.
hidup adalah perjalanan, yang selalu di nilai bukan hasil dari perjalanan namun bagaimana menjalani perjalanan tersebut
Hidup adalah pilihan walaupun kita tidak pernah boleh memilih untuk dilahirkan atau tidak.
hidup adalah perjalanan, yang selalu di nilai bukan hasil dari perjalanan namun bagaimana menjalani perjalanan tersebut
Thursday, February 11, 2010
DELAPAN KIAT JAUHI UTANG DI TAHUN MACAN
Tahun 2010 merupakan tahun Macan Logam. Meski dikenal dengan dengan keberaniannya, macan cenderung bertindak hanya dengan dorongan hati dan tanpa pikir panjang. Keberanian memang dibutuhkan, khususnya dalam dunia yang sangat menantang seperti sekarang ini. Namun, keberanian disertai kebijaksanaan lebih berarti dari sekedar keberanian tanpa mempertimbangkan situasi dan kondisi. Dari sudut pandang keuangan, keberanian mengelola keuangan sangat diperlukan, baik melalui tabungan maupun investasi. Namun, pada saat yang sama, kebijaksanaan keuangan tetap diperlukan – khususnya dalam mengelola utang.
Salah satu bentuk utang yang paling umum adalah melalui kartu kredit. Jika Anda memiliki kebiasaan menunda pembayaran kartu kredit dan tidak membayar keseluruhan tagihan, Anda tidak sendirian. Berdasarkan data Financial Quotient Survey yang dilakukan Citibank, sebanyak 44% pemegang kartu kredit di Indonesia tidak melunasi tunggakan kartu kreditnya. Asosiasi Kartu Kredit Indonesia juga mencatat bahwa pada tahun 2009 total kartu kredit yang bermasalah berada di atas nilai wajar, yaitu mencapai 9%.
Terdapat beberapa alasan mengapa orang berutang melalui kartu kredit. Berikut ini beberapa tipe orang tersebut:
Hidup Sulit - Terlilit utang karena sejumlah gajinya dipotong atau terkena PHK, atau terkena penyakit yang membutuhkan perawatan yang lama dan tidak murah.
Foya, Foya, Foya - Besar pasak daripada tiang. Sekelompok orang yang pengeluarannya selalu melebihi penghasilan. Ada yang karena gengsi ingin tampil lebih keren, namun tidak sesuai dengan kemampuannya. Ada juga yang memang pada dasarnya mempunyai pola hidup konsumtif.
Shopaholic - Tipe pengguna kartu kredit yang benar-benar tidak tahan jika melihat tulisan “SALE” baik di mall maupun promosi di outlet-outlet perbelanjaan. Berbelanja saat SALE dan promosi membuat mereka merasa telah berhemat, padahal jumlah yang dikeluarkan melebihi kebutuhan nyata. Pada akhirnya, para shopaholic hanya dapat melakukan pembayaran dengan jumlah minimum yang ditentukan penerbit kartu dan sisanya harus direlakan terkena bunga. Jumlah tagihan pada akhirnya akan membengkak, seiring dengan pembayaran yang hanya 10% dari total tagihan. Jika tidak lekas dilunasi, utang ini bisa berjalan terus selama bertahun-tahun.
Pinjam-Meminjam - Meminjamkan uang kepada orang lain melalui fasilitas kartu kredit, atau memulai bisnis dengan bermodalkan dana dari kartu kredit. Dengan demikian, selama orang yang dipinjamkan belum mengembalikan uang atau bisnis yang dijalankan belum menguntungkan, orang dengan tipe ini tidak mampu membayar kembali dana yang dipinjamnya melalui kartu kredit.
Hal-hal di atas merupakan perilaku macan yang berani namun kurang bijak. Berikut 8 tips untuk menjauhi utang dan memanfaatkan kartu kredit dengan bijak:
1.Buatlah Anggaran
Catatlah pengeluaran yang ingin dibayarkan melalui kartu kredit selama sebulan seperti makan di restoran, belanja kebutuhan dapur, bensin, dll. Ketahuilah jumlah yg akan ditagihkan ke kartu kredit. Awasi pengeluaran dan pastikan tidak melebihi dana yang dianggarkan.
2. Tentukan Batas Pengeluaran Bulanan
Disiplinkan diri Anda dalam penggunaan kartu kredit per bulan. Hindari pengeluaran yang mendekati credit limit, selalu sisakan untuk kebutuhan darurat.
3.Hindari Belanja Impulsif
Tips ini cocok untuk wanita, karena umumnya wanita lebih impulsif dalam berbelanja dibanding pria. Jangan gunakan kartu kredit untuk berbelanja sesuatu yang tidak Anda rencanakan. Belanjalah layaknya membawa Anda uang tunai.
4.Bayar Tepat Waktu
Bayarlah utang kartu kredit 5-7 hari sebelum jatuh tempo sehingga Anda tidak terkena denda ataupun bunga. Akan lebih baik lagi jika tagihan Anda dibayar penuh setiap bulannya. Sebaiknya lakukan pembayaran reguler bulanan dengan direct debit ataupun giro. Hal ini akan memperbaiki rekam jejak Anda di bank maupun Sistem Informasi Debitur.
5.Manfaatkan Tenggang Waktu Bebas Bunga
Ini adalah waktu yang diberikan penerbit kartu kredit pada nasabahnya untuk membayar kartu kredit tanpa terkena bunga. Biasanya 20-25 hari, namun hal ini hanya berlaku jika tagihan sebelumnya telah lunas.
6.Bayar Lebih dari Batas Minimum
Biasakan untuk membayar lebih dari batas minimum (10%). Jika Anda menerima bonus, gunakan dana tersebut untuk melunasi tagihan sehingga Anda lebih cepat terbebas dari utang.
7.Ingat! Ini Bukan Uang Anda
Uang yang Anda gunakan pada dasarnya adalah uang bank, bukan uang Anda. Gunakan untuk kebutuhan Anda sehari-hari, tetapi jangan menganggap atau menyalahgunakannya sebagai pendapatan ekstra.
8.Kendalikan Diri Anda
Menggunakan kartu kredit membutuhan tanggung jawab dan pengendalian diri. Jika Anda memiliki keterbatasan dalam membayar tagihan dan mengawasi jumlah kartu kredit Anda, tidak ada salahnya jika Anda kembali ke uang tunai sebagai metode pembayaran untuk memperoleh kedisiplinan dalam pengeluaran sehari-hari.
Apabila Anda mengalami permasalahan yang sangat ruwet, berkonsultasilah dengan bagian layanan pelanggan atau bagian penagihan kartu kredit agar dapat menjelaskan program pembayaran yang bisa diharapkan menjadi solusi masalah keuangan Anda.
Anda juga bisa meminta saran dan pertolongan konsultan keuangan profesional yang dapat membantu Anda mengelola keuangan dan memperbaiki kebiasaan belanja Anda.
Konsultasi dengan layanan pelanggan atau bagian penagihan bila Anda merasakan adanya masalah dengan keadaan keuangan Anda. layanan pelanggan atau bagian penagihan dapat menjelaskan program pembayaran yang diharapkan menjadi solusi masalah keuangan Anda yang berhubungan dengan kartu kredit.
Selamat mencoba dan jadilah macan yang bijak.
Salah satu bentuk utang yang paling umum adalah melalui kartu kredit. Jika Anda memiliki kebiasaan menunda pembayaran kartu kredit dan tidak membayar keseluruhan tagihan, Anda tidak sendirian. Berdasarkan data Financial Quotient Survey yang dilakukan Citibank, sebanyak 44% pemegang kartu kredit di Indonesia tidak melunasi tunggakan kartu kreditnya. Asosiasi Kartu Kredit Indonesia juga mencatat bahwa pada tahun 2009 total kartu kredit yang bermasalah berada di atas nilai wajar, yaitu mencapai 9%.
Terdapat beberapa alasan mengapa orang berutang melalui kartu kredit. Berikut ini beberapa tipe orang tersebut:
Hidup Sulit - Terlilit utang karena sejumlah gajinya dipotong atau terkena PHK, atau terkena penyakit yang membutuhkan perawatan yang lama dan tidak murah.
Foya, Foya, Foya - Besar pasak daripada tiang. Sekelompok orang yang pengeluarannya selalu melebihi penghasilan. Ada yang karena gengsi ingin tampil lebih keren, namun tidak sesuai dengan kemampuannya. Ada juga yang memang pada dasarnya mempunyai pola hidup konsumtif.
Shopaholic - Tipe pengguna kartu kredit yang benar-benar tidak tahan jika melihat tulisan “SALE” baik di mall maupun promosi di outlet-outlet perbelanjaan. Berbelanja saat SALE dan promosi membuat mereka merasa telah berhemat, padahal jumlah yang dikeluarkan melebihi kebutuhan nyata. Pada akhirnya, para shopaholic hanya dapat melakukan pembayaran dengan jumlah minimum yang ditentukan penerbit kartu dan sisanya harus direlakan terkena bunga. Jumlah tagihan pada akhirnya akan membengkak, seiring dengan pembayaran yang hanya 10% dari total tagihan. Jika tidak lekas dilunasi, utang ini bisa berjalan terus selama bertahun-tahun.
Pinjam-Meminjam - Meminjamkan uang kepada orang lain melalui fasilitas kartu kredit, atau memulai bisnis dengan bermodalkan dana dari kartu kredit. Dengan demikian, selama orang yang dipinjamkan belum mengembalikan uang atau bisnis yang dijalankan belum menguntungkan, orang dengan tipe ini tidak mampu membayar kembali dana yang dipinjamnya melalui kartu kredit.
Hal-hal di atas merupakan perilaku macan yang berani namun kurang bijak. Berikut 8 tips untuk menjauhi utang dan memanfaatkan kartu kredit dengan bijak:
1.Buatlah Anggaran
Catatlah pengeluaran yang ingin dibayarkan melalui kartu kredit selama sebulan seperti makan di restoran, belanja kebutuhan dapur, bensin, dll. Ketahuilah jumlah yg akan ditagihkan ke kartu kredit. Awasi pengeluaran dan pastikan tidak melebihi dana yang dianggarkan.
2. Tentukan Batas Pengeluaran Bulanan
Disiplinkan diri Anda dalam penggunaan kartu kredit per bulan. Hindari pengeluaran yang mendekati credit limit, selalu sisakan untuk kebutuhan darurat.
3.Hindari Belanja Impulsif
Tips ini cocok untuk wanita, karena umumnya wanita lebih impulsif dalam berbelanja dibanding pria. Jangan gunakan kartu kredit untuk berbelanja sesuatu yang tidak Anda rencanakan. Belanjalah layaknya membawa Anda uang tunai.
4.Bayar Tepat Waktu
Bayarlah utang kartu kredit 5-7 hari sebelum jatuh tempo sehingga Anda tidak terkena denda ataupun bunga. Akan lebih baik lagi jika tagihan Anda dibayar penuh setiap bulannya. Sebaiknya lakukan pembayaran reguler bulanan dengan direct debit ataupun giro. Hal ini akan memperbaiki rekam jejak Anda di bank maupun Sistem Informasi Debitur.
5.Manfaatkan Tenggang Waktu Bebas Bunga
Ini adalah waktu yang diberikan penerbit kartu kredit pada nasabahnya untuk membayar kartu kredit tanpa terkena bunga. Biasanya 20-25 hari, namun hal ini hanya berlaku jika tagihan sebelumnya telah lunas.
6.Bayar Lebih dari Batas Minimum
Biasakan untuk membayar lebih dari batas minimum (10%). Jika Anda menerima bonus, gunakan dana tersebut untuk melunasi tagihan sehingga Anda lebih cepat terbebas dari utang.
7.Ingat! Ini Bukan Uang Anda
Uang yang Anda gunakan pada dasarnya adalah uang bank, bukan uang Anda. Gunakan untuk kebutuhan Anda sehari-hari, tetapi jangan menganggap atau menyalahgunakannya sebagai pendapatan ekstra.
8.Kendalikan Diri Anda
Menggunakan kartu kredit membutuhan tanggung jawab dan pengendalian diri. Jika Anda memiliki keterbatasan dalam membayar tagihan dan mengawasi jumlah kartu kredit Anda, tidak ada salahnya jika Anda kembali ke uang tunai sebagai metode pembayaran untuk memperoleh kedisiplinan dalam pengeluaran sehari-hari.
Apabila Anda mengalami permasalahan yang sangat ruwet, berkonsultasilah dengan bagian layanan pelanggan atau bagian penagihan kartu kredit agar dapat menjelaskan program pembayaran yang bisa diharapkan menjadi solusi masalah keuangan Anda.
Anda juga bisa meminta saran dan pertolongan konsultan keuangan profesional yang dapat membantu Anda mengelola keuangan dan memperbaiki kebiasaan belanja Anda.
Konsultasi dengan layanan pelanggan atau bagian penagihan bila Anda merasakan adanya masalah dengan keadaan keuangan Anda. layanan pelanggan atau bagian penagihan dapat menjelaskan program pembayaran yang diharapkan menjadi solusi masalah keuangan Anda yang berhubungan dengan kartu kredit.
Selamat mencoba dan jadilah macan yang bijak.
Monday, February 8, 2010
kesunyian
Kesunyian
Ingin ku…
berlari ke gurun
Berkawan dengan hamparan pasir yang putih
Untuk mencari kedamai hati
Namun gurun pun seakan menentang
Terus dia bersuara gemuruh bersama angin
Seakan membenci kehadiran ku
Kembali ku berlari..
Ke tengah lautna nan biru
Berharap biru memberi hamparan kesunyian hati
Namun laut pun enggan bersahabat
Desiran gelombang besuara
Memecah kesunyian
Menderu, menerjam dan menghantam
Jutaan karangan yang berdiri kokok hingga nyaris tak berdaya.
Seakan mengacamkam untuk menyuruh ku pergi
Akhirnya ku berlari ke tengah hutan
Berdiri diantara pepohonan yang menjulang
Seakan mengatakan pada langit aku akan pergi mengampiri mu
Disini pun aku tak menemui kesunyian
Kicau burung seakan memecah langit
Dan lolongan anjing mengusik ketenangan.
Yang tidak mau berhenti seakan mengusir ku
Kini ku terus berlari dan berlari
Hingga akhirnya ku berhenti di pemakaman yang tenang
Ku duduk menyatu dengan kesunyian
Tak ada satu kata terucap.
Tak ada desir angin yang menguncang daun-daun
Dan tak ada langkah serta kicau burung yang bernyanyi.
Hingga gelap menyelimuti semua pandangan ku
Jakarta, 31 Januari 2009-01-31;12.00
Ingin ku…
berlari ke gurun
Berkawan dengan hamparan pasir yang putih
Untuk mencari kedamai hati
Namun gurun pun seakan menentang
Terus dia bersuara gemuruh bersama angin
Seakan membenci kehadiran ku
Kembali ku berlari..
Ke tengah lautna nan biru
Berharap biru memberi hamparan kesunyian hati
Namun laut pun enggan bersahabat
Desiran gelombang besuara
Memecah kesunyian
Menderu, menerjam dan menghantam
Jutaan karangan yang berdiri kokok hingga nyaris tak berdaya.
Seakan mengacamkam untuk menyuruh ku pergi
Akhirnya ku berlari ke tengah hutan
Berdiri diantara pepohonan yang menjulang
Seakan mengatakan pada langit aku akan pergi mengampiri mu
Disini pun aku tak menemui kesunyian
Kicau burung seakan memecah langit
Dan lolongan anjing mengusik ketenangan.
Yang tidak mau berhenti seakan mengusir ku
Kini ku terus berlari dan berlari
Hingga akhirnya ku berhenti di pemakaman yang tenang
Ku duduk menyatu dengan kesunyian
Tak ada satu kata terucap.
Tak ada desir angin yang menguncang daun-daun
Dan tak ada langkah serta kicau burung yang bernyanyi.
Hingga gelap menyelimuti semua pandangan ku
Jakarta, 31 Januari 2009-01-31;12.00
biar aku menjadi bayangan mu
indah mu bagai tak terkatakan
bertabur ketakjuban cinta
sulit ku gapai jiwa kecil mu
sulit ku raih kau dalam pelukan
melangkahkan kaki menjajarkan diri
sulit ku tempuh walaupun ku berlari dan berlari
bahkan mengejar bayang-bayang mu ku tasanggup
izinkan aku sekali saja menjadi bayangan mu
agar ku mampu mengikuti mu
diri yang begitu indah dan memukau
izinkan ku mengikuti langkah mu
walau ku kan hanya terdiam
tuk sekedar melihat mu tertawa bersedih
hingga ku dapat merasakannya
izinkan ku hanya sekedar menjadi bayangan mu
bertabur ketakjuban cinta
sulit ku gapai jiwa kecil mu
sulit ku raih kau dalam pelukan
melangkahkan kaki menjajarkan diri
sulit ku tempuh walaupun ku berlari dan berlari
bahkan mengejar bayang-bayang mu ku tasanggup
izinkan aku sekali saja menjadi bayangan mu
agar ku mampu mengikuti mu
diri yang begitu indah dan memukau
izinkan ku mengikuti langkah mu
walau ku kan hanya terdiam
tuk sekedar melihat mu tertawa bersedih
hingga ku dapat merasakannya
izinkan ku hanya sekedar menjadi bayangan mu
diam
ingin ku terdiam
menatap redup wajah yang tak bersahabat
tiada senyum dan ceria
hanya mendung mengelayuti
bagai kehilangan gairah hidup
rundung duka selalu mennyapanya
apa gerangan yang menyapanya
hingga aku kehilangan
secercah jiwa penghibur
aku rindu..
wajah ceria yang selalu menyatu
bagai air di tengah padang
aku ingin jumpa
tawa hangat yang menyegarkan
oh...
jiwa yang tak mau bersuara
lontarkan semuanya
pada batu karang dan lautan
agar ku tahu
duka yang menyelimuti
....
menatap redup wajah yang tak bersahabat
tiada senyum dan ceria
hanya mendung mengelayuti
bagai kehilangan gairah hidup
rundung duka selalu mennyapanya
apa gerangan yang menyapanya
hingga aku kehilangan
secercah jiwa penghibur
aku rindu..
wajah ceria yang selalu menyatu
bagai air di tengah padang
aku ingin jumpa
tawa hangat yang menyegarkan
oh...
jiwa yang tak mau bersuara
lontarkan semuanya
pada batu karang dan lautan
agar ku tahu
duka yang menyelimuti
....
Subscribe to:
Posts (Atom)