Kesunyian
Ingin ku…
berlari ke gurun
Berkawan dengan hamparan pasir yang putih
Untuk mencari kedamai hati
Namun gurun pun seakan menentang
Terus dia bersuara gemuruh bersama angin
Seakan membenci kehadiran ku
Kembali ku berlari..
Ke tengah lautna nan biru
Berharap biru memberi hamparan kesunyian hati
Namun laut pun enggan bersahabat
Desiran gelombang besuara
Memecah kesunyian
Menderu, menerjam dan menghantam
Jutaan karangan yang berdiri kokok hingga nyaris tak berdaya.
Seakan mengacamkam untuk menyuruh ku pergi
Akhirnya ku berlari ke tengah hutan
Berdiri diantara pepohonan yang menjulang
Seakan mengatakan pada langit aku akan pergi mengampiri mu
Disini pun aku tak menemui kesunyian
Kicau burung seakan memecah langit
Dan lolongan anjing mengusik ketenangan.
Yang tidak mau berhenti seakan mengusir ku
Kini ku terus berlari dan berlari
Hingga akhirnya ku berhenti di pemakaman yang tenang
Ku duduk menyatu dengan kesunyian
Tak ada satu kata terucap.
Tak ada desir angin yang menguncang daun-daun
Dan tak ada langkah serta kicau burung yang bernyanyi.
Hingga gelap menyelimuti semua pandangan ku
Jakarta, 31 Januari 2009-01-31;12.00
No comments:
Post a Comment