Thursday, March 17, 2016

Gerhana Matahari

Gerhana matahari beberapa waktu lalu menjadi sesuatu yang sangat istimewah buat ku,, selain karena pertama kali melihatnya juga untuk pertama kalinya bawa si kecil ke mesjid. Awal berangkat rada cemas takut ibu2 komplen merasa terganggung suara anak kecil apalagi kalau menangis, karena beberapa kali kalau sholat id ada anak kecil nagis pasti ada aja ibu yang bilang udah bawa pulang aja anaknya. Sebelum berangkat sora ku beritahu bahwa kita akan sholat gerhana di mesjid. Sora jangan nangis nanti kalau ibu sholat. Setelah itu perlengkapan mulai mainan bantal hingga boncer. Sampe mesjid ternyata teras kosong, bersyukur karena tidak perlu naik tangga dengan mengendong sora yang beratnya 8kg dan pernak-perniknya. Gelar sajadah dan pangku sora.. Termyata dia cukup tenang meski kepala melihat kekanan ke kiri. Saking diamnya sampe g ada yang sadar aku bawa sora, hingga ketika mau sholat dan aku mengeletakan sora di sajadah, komentar itu di mulai. "Kenapa di bawa nanti nangis"tegur ibu diujung shaf Aku hanya menjawab santai biasanya sih g nangis kalau ditaruhh begitu pas sholat di rumah "Ini kan masjid rame orang,"ibu lain menimpali "Kalau sholat di musolah mall ditaruh begini juga g nangis," jawabku tetap tersenyum. Sholat pun di mulai, sora asyik bermain dengan bola baseball dari kain. Ketika sholat usai kembali ibu-ibu berkementar. "Anaknya tenang ya," komen ibu lain "Kok bisa gak nangis, kalau cucu saya mah," komen yang lainnya lagi.. Aku hanya senyum-senyum mendengarnya. Jujur tujuan awal ku membawa Sora sejak dini ke mesjid cuma satu untuk mengenalkan dia tempat ternyaman dan tertenang di dunia (versiku). Usai sholat, tidak jauh berbeda dengan berangkat banyaknya bawaan yg harus dirapikan hingga ada yang nyeletuk.. "Pindahan fit,".